Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Artikel Terbaru » Karpet Sajadah

Karpet Sajadah

Diposting pada 7 May 2021 oleh Admin | Dilihat: 161 kali

Karpet Sajadah

Karpet sajadah masjid adalah tempat peribadatan kaum Muslimin. Tentu di setiap masjid memakai karpet dan juga sajadah. Biasanya karpet masjid yang umum digunakan untuk para jama’ah dan untuk yang khusus atau sajadah untuk imam. Indonesia adalah salah satu atau bahkan satu – satunya negeri Muslim terbesar di dunia. Dengan wilayahnya yang luas dan besar tentu akan berbanding lurus dengan jumlah masjidnya.

Tentu takmir – takmir masjid akan membutuhkan informasi – informasi karpet masjid, sebab hal itu akan dibutuhkan untuk kebutuhan masjid yang dikelolanya. Seperti info harga karpet sajadah per roll, harga karpet sajadah Turki, dan harga – harga karpet yang lainya.

Selain info harga – harga karpet yang harus diketahui oleh bapak – bapak takmir. Informasi sekaligus pengetahuan tentang karpet juga tidak kalah penting. Semisal tentang karpet lantai, karpet sajadah meteran, karpet sajadah tebal, karpet sajadah Turki, sajadah karpet bulu dan sajadah karpet empuk. Loh, kenapa harus tahu akan hal itu?

hargakarpetsajadahperrol

hargakarpetsajadahperrol

Iya, sebab ketika kita memilih produk kebutuhan kita supaya tidak mudah tertipu. Selain diri kita yang tidak mudah tertipu nantinya juga bisa membantu saudara – saudara seiman kita untuk memilihkan kebutuhan produk yang kebetulan sama dengan kita. Ya contohnya adalah anggota takmir masjid diluar yang kita kelola, atau bahasa kerenya adalah lintas takmir masjid.

Ketika jumlah masjidnya meningkat atau berjumlah banyak itu akan menuntut kebutuhan yang sebanding tingkatnya. Katakanlah karpet masjid dan sajadah untuk imam. Ditambah lagi nanti kebutuhan – kebutuhan lainya, seperti jam digital masjid, alas kaki masjid, sapi masjid, sandal masjid, dan furniture – furniture lainya. Tetap di sini yang paling urgent kebutuhanya adalah karpet masjidnya dan sajadah untuk imam.

Cukup banyak memang jenis – jenis karpet masjid yang ada saat ini. Baik itu karpet masjid yang mulai dari berjenis berjenis standar sampai premium. Seperti karpet masjid tipe Ekonomis, karpet masjid tipe Minimalis, sampai karpet masjid tipe Grand Premium dan Royal Premium. Dan juga nanti ada karpet masjid yang modelnya per meter atau per rol. Misalnya yang sudah sering kita baca tuh di toko – toko.

Seperti karpet masjid per roll, karpet lantai, karpet sajadah per roll, karpet sajadah Turki, karpet sajadah tebal, karpet sajadah meteran, karpet sajadah Turki, sajadah karpet bulu, dan sajadah karpet empuk. Berikut juga nanti bisa kita lihat harga – harganya. Terus baca sampai habis tulisan ini ya, semoga bisa memberi manfaat. Terlebih untuk teman – temen yang sedang mencari karpet masjid atau pun sajadah untuk kebutuhan masjidnya.

Memang karpet dan sajadah sudah menjadi seperti kebutuhan pokok setiap masjid. Ibarat kata nih, seperti kita membutuhkannya nasi sebagai makanan pokok kita. Atau yang berada di luar negeri sana, ya gandum atau kurma yang menjadi makanan pokoknya. Begitu pun karpet dan sajadah ini juga telah menjadi kebutuhan pokok masjid kita. Bahkan tidak hanya di negeri kita tercinta ini, tetapi juga menjadi kebutuhan pokok di masjid – masjid luar negeri sana. Terutama adalah Mekah dan Madinah.

Karpet dan sajadah yang kita gunakan saat ini serta sudah menjadi familiar di tengah – tengah kaum Muslimin sekarang. Dulu ketika nabi Muhammad Shalallhu ‘Alaihi Wa Sallama masih hidup, Beliau belum menggunakan karpet atau pun sajadah. Para sahabat – sahabat mulia pun juga belum menggunakannya. Tetapi Beliau, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama, juga tetap memakai alas untuk beribadah kepada Allah.

Tetapi bukan dengan menggunakan karpet atau pun sajadah, melainkan dengan menggunakan pelepah pohon kurma. Suatu ketika ada kisah mengejutkan saat nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama berada didalam masjid Nabawi. Waktu itu masjid Nabawi belum terdesain modern seperti sekarang, masih desainan ala Rasulullah dan para Sahabat mulia, tentu juga belum menggunakan karpet dan sajadah sebagaimana yang kita tahu saat ini di masjid Nabawi.

Para Sahabat Radhiyaullahu ‘Anhum ketika itu dikejutkan dengan perilaku seorang Arab dari suku Badui yang buang air kecil didalam masjid Nabawi. Dengan spontan dan juga rasa amarah para Sahabat ajma’in langsung berdiri dan ingin menghampiri orang itu. Tetapi Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama mencegah para Sahabat Radhiyaullahu ‘Anhum untuk menghampiri orang Arab dari suku Badui itu.

Dengan heran para Sahabat Radhiyaullahu ‘Anhum berpikir, kenapa Rasulullah melarang kita? Padahal orang itu dengan lancang mengencingi tempat ibadah kita. Dengan rasa penasaran para Sahabat Radhiyaullahu ‘Anhum atas cegahan dari Rasulullah itu mereka bertanya kepada Beliau. Ya, meskipun masjid Nabawi waktu itu belum berkeramik dan juga belum ada karpet serta sajadahnya. Masjid Nabawi waktu itu masih langsung beralaskan tanah atau pada pasir. Kurang lebih macam seperti rumah – rumah di negeri kita yang terletak di pelosok – pelosok yang masih klasik, belum beralaskan kramik melainkan masih alas tanah.

Ternyata, beberapa para Ulama kita menjelaskan atas sikap Beliau mencegah para Sahabatnya untuk menghampiri orang Arab dari suku Badui itu. Agar orang Arab dari suku Badui itu selesai terlebih dahulu kencingnya. Sebab jika saat kencing langsung ditegur atau diperingatkan nanti justru beberan air kencingnya kemana – mana. Itulah alasan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama mencegah para Sahabat Radhiyaullahu ‘Anhum untuk menghampiri dan menegur orang Arab dari suku Badui itu.

Barulah ketukai orang Arab dari suku Badui itu selesai menuntaskan hajatnya, Rasulullah kemudian menghampirinya dan memberinya nasihat yang penuh dengan cinta kasih kepadanya. Sungguh cerdasnya Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama lagi santunya akhlak Beliau bak seperti Al – Qur’an berjalan.

Nah, begitulah sepenggal kisah dari masjid Nabawi yang pada masa Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama belum menggunakan karpet dan tikar. Ditambah sepenggal kisah dari para Sahabat Radhiyaullahu ‘Anhum yang melihat seorang Arab dari suku Badui yang kencing sembarangan di masjid Nabawi itu, lantas Rasulullah dengan anggunnya menunjukkan sikap teladan Qur’ani kepada para Sahabat Beliau, Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallama.

Ketika kita sudah mengetahui, bahwasanya masjid Nabawi pada masa nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam belum memakai karpet dan sajadah. Lantas apakah kita sudah mengetahui bagaimana dan seperti apa sejarah karpet dan sajadah itu sendiri? Kalau belum berarti Anda saat ini berada pada bacaan yang tepat dan di waktu serta tempat yang tepat. Silakan simak terus tulisan ini sampai habis, semoga dapat memberi manfaat. Insya Allah.

Karpet dan sajadah, mengenali sajadah dan mempelajari sejarah beserta filosofinya menurut saya cukup bermanfaat. Kata sajadah sendiri berasal dari bahasa arab yang terbentuk dari akar kata ‘sajada’. Yang memiliki arti sebagai ‘masjed’ atau ‘masjid’ dan ‘sujud’. Kemudian untuk sejarah sajadah sendiri pada awalnya merupakan satu jenis karpet yang diproduksi di daerah Asia Tengah sama Asia Barat.

Kita telah mengetahui sejak dini bahwa kaum Muslimin beribadah kepada Allah dengan tata cara yang telah disyariatkan. Dan salah satu syarat dari peribadatan kaum Muslimin adalah terjaganya kesucian dan kebersihan. Tidak dipungkiri bahwa kebersihan juga diperlukan untuk tempatnya. Nah, untuk tempat inilah nantinya diperlukan karpet, sajadah, atau permadani dan beberapa komponen – komponen masjid yang dibutuhkan lainya.

Kemudian untuk sejarah karpet dan sajadah juga cukup menarik untuk kita telaah. Tetapi sebelum saya bahas sejarah karpet, maka saya ingin membahas sajadahnya terlebih dahulu. Sejarah sajadah sendiri nantinya juga tidak terlepas dari karpet masjid yang besar dan panjang itu. Dan juga akan berkaitan pula dengan permadani. Untuk sajadah sendiri biasanya tergambar di benak kita potongan kecil kain. Yang biasa kita gunakan sendiri atau yang sering dipakai di tempat imam.

Selain sejarah sajadah yang telah kita ketahui di atas melalui namanya. Ternyata sajadah juga mengandung filosofi atau makna yang terkandung pada motif – motif sajadah itu sendiri. Semisal bentuk atau motif sajadah yang didesain motif air. Itu mengandung nilai bahwa air itu adalah segala sumber mata kehidupan. Maka benarlah apa yang telah menjadi falsafah kehidupan Almarhum Eyang Habie bie yang diberikan oleh ayahnya tatkala Eyang Habie bie sedang bermain di sungai bersama ayahnya. Yang akhirnya dapat memotivasi Eyang Habie bie untuk bangkita, terus semangat menjalani kehidupan. Dan yang akhirnya kita kenal saat ini sebagai sosok Eyang Habie bie.

Falsafah itu tersusun rapi dalam kalimat yang Eyang Habie bie sering sampaikan di ruang publik. Belia, almarhum mengatakan, jadilah seseorang itu ibarat seperti air yang jernih. Yang mampu memberi kehidupan di sekeliling kita. Ma sya Allah, indah dan penuh makna kalimatnya..

Kembali ke sejarah sajadah dan filosofi motif sajadah atau makna dari motif sajadah itu sendiri. Selain motif air yang mengandung makna sebagai sumber kehidupan bagi para makhluk di bumi. Air juga mengandung makna sebuah kesucian dan kebersihan. Bahwasanya sebelum kita melakukan shalat untuk beribadah kepada Allah, kita dianjurkan oleh syariat Islam untuk bersuci terlebih dahulu. Dan yang itulah kita kenal sebagai wudhu.

Memang selain motif air pada sajadah atau bahkan karpet nantinya. Ada juga motif – motif lain, seperti motif daun, pohon, pegunungan atau gunung, sebuah pemandangan pedesaan, dan yang paling familiar adalah motif Ka’bah atau masjid dan bulan serta bintang. Masing – masing motif memiliki makna tersendiri, dan saya kira perihal motif Ka’bah, masjid, bulan, dan bintang telah kita ketahui bersama pada umumnya. Nah, setelah kita bahas sedikit terkait sajadah. Mari saya ingin mengajak Anda untuk beralih ke pengetahuan tentang karpet.

Pada tahun 1940 – an di sebuah makam Skit tertemukan karpet. Yang nantinya karpet ini kita kenal sebagai karpet tertua di dunia. Karpet tertua ini sering disebut oleh orang banyak dengan nama Pazyryk. Karpet tertua Pazyryk ini berasal dari Siberia, dan karpet ini memiliki umur kisaran 2000 tahun. Bagaimana, menarik bukan?

Ternyata selain sajadah yang memiliki akar kata, karpet juga memiliki akar kata lho. Tapi bedanya akar kata pada sajadah berasal dari bahasa arab, yaitu ‘sajada’. Sedangkan akar kata karpet tidak berasal dari bahasa arab. Melainkan akar kata karpet berasal dari bahasa latin.

Nah, kata ‘karpet’ sendiri berasal dari bahasa latin, yakni ‘carpere’. Dan carpere sendiri memiliki arti ‘mencabut’. Kenapa kata ‘karpet’ berasal dari bahasa latin ‘carpere’ yang memiliki arti mencabut?. Karena pada umumnya dalam membuat karpet diperlukan aktivitas cabut – mencabut. Mencabut apa? Mencabut serat, baik itu serat dari bulu domba, serat wol. Ataupun serat dari kepompong sutra. Dan serat – serat dari bahan alami yang lainya. Seperti dari pohon sisal, kemudian juga ada yang dari sintetis. Seperti halnya dari nilon.

Kemudian untuk fakta sejarah seputar karpet selanjutnya adalah asal munculnya karpet. Dari beberapa literatur yang ada menjelaskan bahwa awal mula karpet berasal dari Negara Italia. Karpet sendiri juga dikenal dengan nama lain sebagai ambal atau permadani. Tetapi kita juga mengetahui bersama dengan luar biasanya perkembangan teknologi saat ini. Sehingga berbagai informasi sangat cepat masuk di gadget kita, yang akhirnya membuat otak kita luber akan informasi. Maka dari itu pandai – pandailah memilih dan memilah informasi. Jika saat ini yang sedang kita butuhkan adalah informasi karpet dan sajadah, maka fokuslah dulu dengan informasi – informasi yang mengabarkan terkait karpet dan sajadah. Ketika informasi karpet dan sajadah sudah didapatkan sesuai kebutuhan, barulah beralih ke informasi – informasi selanjutnya yang diluar karpet dan sajadah.

Dengan pesat berkembangnya informasi dan teknologi hari ini juga memberikan dampak positif bagi kita, ya tidak menutup kemungkinan juga ada dampak positifnya, ibarat seperti pisau yang memiliki dua belah sisi. Dampak positifnya adalah memberi kemudahan bagi kita dalam mencari suatu informasi dan pengetahuan, terkhusu informasi dan pengetahuan tentang karpet dan sajadah.

Sehingga detik ini juga kita telah mengetahui bahwa negara pengekspor karpet terbesar di dunia adalah negara Turki. Produksi karpet negara Turki juga sangat terkenal akan kualitasnya yang bagus, dan sampai detik ini pula kualitas karpet produk Turki belum ada yang mampu menandingi.

Selain Turki menjadi negara terbesar sebagai pengekspor karpet didunia dan juga terkenal produksinya memiliki kualitas terbaik diantara produksi – produksi lainya. Karpet produksi Turki juga memiliki motif yang juga bagus dan corak warnanya sejuk dipandang mata. Begitu juga bahan – bahan dasar pembuatan karpet yang digunakan oleh negara Turki juga benar – benar diseleksi sejak awal. Ini agar proses selanjutnya juga mampu berjalan sesuai harapan dan benar – benar terjamin kualitasnya.

Karpet Turki atau karpet yang diproduksi oleh negara Turki harganya memang relatif mahal. Dengan harganya yang mahal tentu juga akan berbanding lurus dengan kualitas yang diberikannya, ada harga ada kualitasnya. Dari segi ketebalan karpet Turki juga dapat kita lihat dari ketebalanya yang cukup tebal.

hargakarpetsajadahperrol

hargakarpetsajadahperrol

Ketebalan inilah yang nantinya juga membuat nyaman ketika kita gunakan. Tekstur lembut dan hangat sangat dapat kita rasakan. Selain ketebalan karpet yang dapat mempengaruhi kenyamanan saat digunakan. Ternate kerapatan susunan benang juga mempengaruhi. Dengan kerapatan ini yang membuat karpet terasa lebih padat dan juga rasa empuknya lebih bertahan lama.

Karpet sajadah juga harus diperhatikan dalam perawatanya. Supaya barang itu bisa bertahan lama dan juga terjaga kebersihanya. Jangan mudah mencuci karpet atau pun sajadah sembarangan, dengan kata lain mencucinya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam dunia perkapetan. Selain itu kita juga jangan sembarangan mencucikan karpet di tempat pencucian, carilah pencucian itu yang benar – benar khusus untuk mencuci karpet. Kenapa?

Sebab dengan pengalaman yang ada ternyata karpet yang dicuci di tempat pencucian yang bukan khusus untuk mencuci karpet justru hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Yang seharusnya setelah dicuci itu bau harum, tapi ini justru bau apek atau tak sedap. Disisi lain juga tempat pencucian yang bukan khusus untuk karpet juga belum memiliki basic bagaimana cara mencuci dan menjemurnya.

 

Ditulis oleh Adam Ghazi

Turi, 15 April 2021, selesai pukul 14:33 waktu InsyaAllah berubah (wib)

Baca juga artikel sebelumnya harga karpet polos per meter

 

Bagikan informasi tentang Karpet Sajadah kepada teman atau kerabat Anda.

Karpet Sajadah | Toko Karpet Masjid Polos Minimalis

Belum ada komentar untuk Karpet Sajadah

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
QUICK ORDER
Tajul Mosque

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 375.000
Ready Stock / Type B
Rp 375.000
Ready Stock / Type B
QUICK ORDER
Sultan Mosque

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 475.000
Ready Stock / Type B+
Rp 475.000
Ready Stock / Type B+
QUICK ORDER
Great Mosque

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 550.000
Ready Stock / Type A
Rp 550.000
Ready Stock / Type A
SIDEBAR